Jumat, 26 April 2019

Kursus TPA Di Jakarta


Kursus TPA Di Jakarta






Kursus TPA Di Jakarta – Tes potensi akademik (TPA) adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan (akademis). Tes ini juga sering dibungkan dengan kecerdasan seseorang. Saat ini, TPA  telah menjadi tes standar penyaringan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), rekrutmen karyawan swasta, serta karyawan BUMN.



Berbeda dengan psikotes, tes ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan seseorang di bidang akademik dan pengetahuan umum lainnya. Melalui tes postensi akademik (TPA) maka akan dapat diketahui tingkat kecerdasan seseorang atau calon karyawan dan pegawai baru.



Disamping calon karyawan baru sering gagal atau tidak lulus psikotes, pada tahap tes potensi akademik juga demikian. Hal ini biasanya di sebabkan oleh kurangnya persiapan untuk melatih diri sebelum tes potensi akademik diselenggarakan, atau hal lain diluar itu. Untuk lulus tes potensi akademik, modal utama yang harus kita miliki adalah kesehatan kemudian persiapan, persiapan yang saya maksud disini adalah melatih diri dengan soal tes potensi akademik. Untuk melatinya, anda dapat membeli ebook atau buku tes postensi akademik baik itu dari internet atau dari gramedia dan toko buku terdekat.


Tes Potensi Akademik yang dilakukan di Indonesia ini juga identik dengan tes GRE dan GMAT yang menjadi standar internasional. Saat ini, Tes Potensi Akademik merupakan salah satu tes standar menerimaan di perguruan tinggi untuk jenjang S2 dan S3. Bahkan skarang SMPTN pun pakai Tes TPA serta salah satu tes yang diujikan dalam rekrutmen penerimaan tenaga kerja baru. Selain itu, tes potensi akademi (TPA) juga digunakan sebagai tes standar penyaringan calon pegawai negeri sipil (CPNS), maupun pegawai swasta. Bahkan kenaikan pangkat setingkat manajer atau team leader juga seringkali mempersyaratkan tes TPA dengan skor minimum tertentu.

Pada umumnya tes potensi akademik (TPA) terdiri dari:

  1. Tes Verbal mencakup :

  • Tes Sinonim
  • Tes Antonim
  • Tes Padanan Hubungan

  1. Tes Angka terdiri dari:

  • Tes Aritmetik
  • Tes Seri Angka
  • Tes Seri Huruf
  • Tes Logika Angka
  • Tes Angka Dalam Cerita

  1. Tes Logika terdiri dari:

  • Tes Logika Umum
  • Tes Logika Analisa Pernyataan dan Kesimpulan
  • Tes Logika Cerita
  • Tes Logika Diagram

  1. Tes Gambar terdiri dari:

  • Tes Padanan Hubungan Gambar
  • Tes Seri Gambar
  • Tes Pengelompokan Gambar
  • Tes Bayangan Cermin
  • Tes Identifikasi Potongan Gambar

Skor tes potensi akademik/TPA masing-masing penyelenggara mempunyai kriteria sendiri, namun TPA/TKU yang telah umum dipergunakan dan diakui secara internasional yaitu yang diselenggarakan oleh OTO Bappenas yang bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi ternama di dalam negeri. Skor tersebut antara 200 s/d 800 dimana yang paling rendah adalah 200 dan paling tertinggi (apabila jawaban benar semua) adalah 800. Seseorang dinilai mempunyai kemampuan rata-rata bila mampu mencapai skor 500 (mean). Skor tes potensi akademik yang diterbitkan OTO Bappenas berlaku hingga 2 th (dua tahun) sejak tanggal tes, dan tidak dapat diperpanjang kecuali yang bersangkutan mengikuti tes TPA kembali. Materi soal tes potensi akademik terdiri dari 3 subtest yang masing-masing subtest memiliki nilai antara 20 sampai dengan 80, sehingga nilai/skor total didapat dari penjumlahan skor ketiga subtest tersebut dibagi 3 dan dikalikan 10.


Banyaknya soal TPA disertai dengan waktu pengerjaan yang sempit mengakibatkan banyaknya peserta yang gugur pada tahap ini. Tidak hanya sebatas jumlah soal dan minimnya waktu yang diberikan, terdapat faktor kegagalan lainnya seperti kurangnya latihan mengerjakan soal-soal TPA, tidak memahami proses mengerjakan soal dengan cepat dan tepat, dan kurangnya pemahaman peserta atas deskripsi pengerjaan soal-soal TPA.


Untuk mempermudah anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya anda mengikuti Kursus Persiapan TPA. Mungkin bagi sebagian orang, mengikuti pelatihan TPA Bappenas adalah hal yang tidak penting. Tetapi sebenarnya Kursus TPA Bappenas sangat bermanfaat. Karena saat mengikuti Kursus TPA Bappenas, anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.

Nahh, untuk Anda yang ingin mengikuti tes potensi akademik, Anda perlu belajar dulu supaya menguasai betul-betul materi tes dengan cara mengikuti Kursus TPA Bappenas.


Mengapa Kursus TPA Bappenas Penting ?

Pada umumnya calon peserta Tes TPA yang telah lama meninggalkan bangku kuliah di perguruan tinggi mempunyai skor TPA yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang baru lulus dari pendidikannya; peserta yang telah memasuki usia 35 tahun atau lebih punya kecenderungan skor yang diperolehnya relatif lebih rendah dari mereka yang lebih muda; peserta yang berlatar belakang pendidikan non eksakta mempunyai skor yang relatif lebih rendah bila dibandingkan peserta dengan latar belakang eksakta; dan peserta yang tinggal di luar Jawa rata-rata mengalami hal yang sama bila dibandingkan dengan peserta yang ada di Pulau Jawa.


Karena secara umum potensi akademik merupakan potensi seseorang yang tidak ada korelasinya dengan latar belakang baik perbedaan usia, jenis kelamin, suku, wilayah, dll, maka Kursus TPA Bappenas ini dianggap penting agar semua calon peserta tes disegarkan kembali ingatannya dan memiliki persepsi maupun memahami aturan main tes yang sama sehingga potensi akademisnya dapat terukur dengan tepat.


 Manfaat Kursus TPA Bappenas

Kami berpengalaman menyelenggarakan Kursus TPABappenas. Berdasarkan pengalaman selama ini bahwa banyak peserta yang nilainya rendah disebabkan awam dengan model soal TPA. Namun setelah mengikuti Les TPA Bappenas hasilnya sebagian besar peserta TPA meningkat. Selain itu keuntungan lainnya adalah :

  • Nilai TPA pasca pelatihan yang diperoleh karyawan/ peserta tes adalah nilai obyektif yaitu apabila nilainya yang tinggi bukan karena unsur kebetulan dan nilai TPA rendah juga bukan karena kebetulan, namun memang merupakan nilai yang objektif tinggi/rendah.
  • Kursus TPA Bappenas akan sangat membantu terutama bagi mereka yang belum pernah melakukan tes TPA atau mereka yang telah lama meninggalkan bangku kuliah.

Tempat & Waktu

Pelatihan dilaksanakan hanya satu hari untuk semua materi dan latihan soal.

Waktu Pelatihan Reguler di hari libur kerja Sabtu/Minggu (jadwal silahkan lihat disini) mulai Pk. 08.00 s.d 16.30 WIB

Lokasi Pelatihan : Pusat Studi Jepang UI Depok


Info Lebih Lanjut Mengenai Kursus TPA Di Jakarta Depok KLIK WhatsApp Sekarang


http://bit.ly/pelatihantpainfo




Kursus TPA Di Jakarta

Selasa, 23 April 2019

Latihan TPA OTO Bappenas


Latihan TPA OTO Bappenas


Latihan TPA OTO Bappenas – TPA (Tes Potensi Akademik) adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan atau akademis. Oleh sebab itu TPA sering dihubungkan dengan kecerdasan seseorang. TPA biasanya diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Universitas tertentu secara independen atau UPP-TPA (Unit Pelayanan Penyelenggaraan Tes Potensi Akademik) Bappenas yang bekerja sama dengan Program Pascasarjana Universitas tertentu. Untuk itu TPA sering disebut sebagai TPA OTO Bappenas.

Soal TPA OTO Bappenas terdiri atas 250 soal dengan waktu pengerjaan 3 jam. Soal dibagi dalam 3 subtes, yaitu tes kemampuan verbal, tes numerik, dan tes penalaran. Nilai akhir skor TPA adalah 200 hingga 800. Masing-masing universitas memiliki syarat nilai TPA berbeda-beda untuk diterima. Untuk 52 dibutuhkan rata-rata minimal skor 450-500. Sedangkan, untuk S3 harus menempuh minimal skor 550-600.

Latihan TPA OTO Bappenas
Berikut ini akan kami berikan Latihan TPA OTO Bappenas
  1. Lugu
A.Kampungan
B.Bersahaja
C.Sabar
D.Bodoh
E.Penurut


  1. Kesahihan
A.Kebenaran
B.Kematangan
C.Keberlakuan
D.Kesalahan
E.Kemantapan


  1. Debat
A.Komentar
B.Diskusi
C.Perbantahan
D.Permasalahan
E.Pembicaraan


  1. Aksesori
A.Cenderamata
B.Kalung
C.Penghias
D.Perhiasan
E.Suvenir


  1. Insting
A.Jiwa
B.Perasaan
C.Rohani
D.Naluri
E.Hati


  1. PEMUPUKAN >< . . . . . .
A.Rehabilitasi
B.Reboisasi
C.Penggundulan
D.Defertilisasi
E.Renovasi


  1. SIAU >< . . . . . .
A.Mendidih
B.Memuai
C.Membeku
D.Mencair
E.Memanas



  1. PREMAN >< . . . . . .
A.Pengawal
B.Sendiri
C.Dinas
D.Mafia
E.Partikelir


  1. HIRAU >< . . . . . .
A.Lupa
B.Ingat
C.Lalai
D.Kolase
E.Acuh


  1. OPAS >< . . . . . .
A.Porter
B.Komandan
C.Pesuruh
D.Pemimpin
E.Prajurit


  1. Norwegia : Luxemburg
A.Vietnam : Indonesia
B.Australia : Inggris
C.Brazil : Spanyol
D.Iraq : Australia
E.Chili : China


  1. Penyelam laut dalam : Tabung Oksigen
A.Petani : Kerbau
B.Perampok : Topeng muka
C.Penerjun payung : Parasut
D.Polisi : Mobil patroli
E.Burung : Sayap


  1. Bodoh : Idiot
A.Pintar : Pandai
B.Pandai : Jenius
C.Dungu : Cerdas
D.Rajin : Pintar
E.Jenius : Cerdas


  1. Bola lampu : Thomas A. Edison
A.Mesin uap : James Watt
B.Telepon : Alexander George
C.Pesawat : Copernicus
D.Radio : Pierre Curie
E.Listrik : Michael Moorer


  1. Gading : Gajah
A.Taring : Macan
B.Gigi : Singa
C.Kuping : Kelinci
D.Kulit : Ular
E.Hidung : Bekantan


  1. 18, 23, 19,  25,  22,  29  …,  …
A.25 dan 34
B.23 dan 33
C.27 dan 35
D.25 dan 35
E.24 dan 32


  1. 30, 32, 33,  35,  42,  48,  …,   …,  63
A.40 dan 52
B.54 dan 60
C.42 dan 52
D.55 dan 59
E.50 dan 60


  1. 4, 17, 8,   14,   16,   11,   32,   28,  …,  …
A.66 dan 4
B.58 dan -3
C.60 dan 3
D.64 dan 5
E.61 dan 2


  1. 13, 14, 17,  22,  29,  38,  …
A.45
B.47
C.49
D.50
E.51


  1. (15 + 40)2 = …
A.3052
B.3025
C.3005
D.3225
E.3325


  1. 0,875 : 5/2 = …
A.0,35
B.0,55
C.0,53
D.0,25
E.2,65


  1. (0,31)2 = …
A.0,0691
B.0,0661
C.0,0991
D.0,0971
E.0,0961


  1. Jika x = 1/16 dan y = 16% maka :
A.x>y
B.x<y
C.x=y
D.x dan y tak dapat ditentukan
E.x2 > y


  1. Jika x = 0,178 + 6,017 + 5,278925 y = 12
A.x > y
B.x < y
C.x = y
D.x dan y tak bisa ditentukan
E.2x – 2y = 0


  1. Jika x berat total p kotak yang masing-masing beratnya q kg, dan y = berat total q kotak yang masing-masing beratnya p kg, maka
A.x > y
B.x < y
C.x = y
D.x dan y tak bisa ditentukan
E.2x > 2y


  1. Kebanyakan burung dapat terbang. Burung unta adalah juga seekor burung. Jadi :
A.Burung unta dapat terbang
B.Burung unta memang tidak dapat terbang
C.Burung unta belum tentu dapat terbang
D.Jawaban a,b, dan c ketiga-tiganya salah


  1. Semua Mahasiswa ISTN lulus tepat pada waktunya. Sebagian Mahasiswa ISTN adalah Mahasiswa Program Perkuliahan Karyawan (P2K). Jadi :
A.Semua Mahasiswa Program Perkuliahan Karyawan (P2K) ISTN lulus tepat pada waktunya.
B.Sebagian Mahasiswa ISTN lulus tidak tepat pada waktunya
C.Mahasiswa ISTN yang lulus tepat pada waktunya pasti Mahasiswa Program Perkuliahan Karyawan (P2K).
D.Sebagian Mahasiswa ISTN adalah Mahasiswa Program Perkuliahan Karyawan (P2K).
E.Tidak dapat di tarik kesimpulan


  1. Semua donor harus berbadan sehat. Sebagian donor darah memiliki golongan darah O. Jadi …
A.Sebagian orang yang bergolongan darah O dan menjadi donor darah berbadan sehat.
B.Semua donor harus memiliki golongan darah O dan berbadan sehat.
C.Semua donor darah yang memiliki golongan darah O harus berbadan sehat.
D.Yang berbadan sehat adalah yang memiliki golongan darah O dan menjadi donor darah.
E.Tidak dapat di tarik kesimpulan


  1. Di Jakarta telah banyak dibangun gedung bertingkat. Hotel-hotel dan pasar-pasar yang baru dibangun di negara kita banyak yang bertingkat. Pak Sarlito baru datang ke Jakarta dan tinggal di sebuah hotel. Pak Sarlito sudah merencanakan untuk melihat dari dekat gedung-gedung yang bertingkat. Jadi…
A.Pak Sarlito menginap di hotel yang bertingkat
B.Tidak ada hotel yang bertingkat di Jakarta
C.Di Jakarta banyak hotel-hotel yang bertingkat
D.Mungkin Pak Sarlito menginap di hotel yang tidak bertingkat
E.Tidak dapat di tarik kesimpulan

  1. Hanya jika berbakat dan bekerja keras, seorang atlet dapat sukses sebagai atlet profesional. Berikut adalah kesimpulan yang secara logis dapat ditarik dari pernyataan di atas:
A.Jika seorang atlet berbakat dan bekerja keras, maka ia akan sukses sebagai atlet profesional.
B.Jika seorang atlet tidak sukses sebagai atlet profesional, maka ia tidak berbakat.
C.Jika seorang atlet tidak sukses sebagai atlet profesional, maka ia bukan pekerja keras.
D.Jika seorang atlet tidak berbakat atau tidak bekerja keras, maka ia tidak akan sukses sebagai atlet profesional.
E.Tidak dapat di tarik kesimpulan

Untuk Latihan TPA OTO Bappenas lainnya silahkan klik DISINI

Untuk mempermudah anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya anda mengikuti Kursus Persiapan TPA. Mungkin bagi sebagian orang, mengikuti pelatihan TPA Bappenas adalah hal yang tidak penting. Tetapi sebenarnya Les TPA Bappenas sangat bermanfaat. Karena saat mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, Anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.

Info Lebih Lanjut Mengenai Pelatihan TPA Bappenas KLIK WhatsApp Sekarang

http://bit.ly/pelatihantpainfo




Latihan TPA OTO Bappenas